Posts

Showing posts from December, 2008

Pramusaji

Gara-gara menulis soal assertive communication jadi inget kejadian dua hari yang lalu. Ceritanya soal pramusaji di salah satu restoran di tempat yang tergolong bagus bahkan sangat bagus di Jakarta. Daripada jadi bingung sekalian saya beri tahu, di Restoran Riung Sunda di Pasific Place Jakarta. Malam itu saya dengan keluarga serta kakak dan adik saya ke PP untuk melihat pameran foto, kemudian kita makan malan di restoran tersebut diatas. Gak ada yang salah dengan menu makanan disitu, enak deh, tapi saat itu ada yang salah dengan pramusaji nya. Lelet, tidak ramah dan menyebalkan. Kalau cuma satu orang yang berkelakuan seperti itu mungkin saya cuek saja, tapi semuanya begitu, aneh. Ya, aneh, orang-orang yang bekerja di bisnis jasa koq berkelakuan seperti itu.

Assertive Communication

What is assertive communication? To communicate assertively is to be able to express your needs, wants, and rights, and at the same time, respect the needs, wants, and rights of the other person. There is great freedom in the ability to be ourselves in whatever situation and circumstance we may find ourselves. We want to be real, and yet it is so easy to develop chameleon tendencies when we are with other people and act in a way that is more ‘acceptable’ or to avoid disagreement or conflict. By doing this we push aside our real wants and interests, and adapt our actions and communication to become non confrontational or compliant.

Upacara Hari Ibu

Hari Senin kemarin salah seorang teman saya yang kebetulan seorang Ibu berkeluh kesah bahwa tidak seorangpun diantara suaminya maupun anak-anaknya yang ingat bahwa tanggal 22 Desember itu hari Ibu. Tidak ada yang istimewa dalam kejadian ini, saya yakin bahwa banyak sekali yang tidak ingat atau bahkan tidak tahu bahwa tanggal 22 Desember itu hari Ibu. Saya kebetulan ingat (so, beberapa hari sebelumnya pun sudah ingat sama Ibu; ingat kan postingan saya tentang Ibu saya), ditambah lagi dengan upacara yang diadakan di kantor untuk memperingati hari Ibu yang ke - 80. Saya tidak akan mempermasalahkan apa-apa disini, saya hanya ingin mengungkapkan pertanyaan yang jadi unek-unek saya saja. Saya terus terang saja sering tidak sreg dengan hal yang bersifat seremonial. Lho, kenapa? Sampeyan kan kerjanya upacara setiap hari Senin?..Justru itu yang jadi masalah. Saya ini bosan dengan yang namanya upacara, sudah menjadi rutinitas dan kehilangan makna.

Binatang Favorit Bangsa Indonesia

Image
Kelihatannya kita memang tidak bisa hidup tanpa hewan yang satu ini. Dari zaman ke zaman bangsa kita selalu saja membutuhkannya sebagai alasan dari semua kegagalan kita. Di awal kemerdekaan semua kekurangan kita tudingkan kepada penjajah yang membodohi bangsa kita berabad-abad. Setelah penjajah out of date, kita ciptakan setan Nekolim. Ketika zaman berganti, semua kesalahan tentu saja ada di pundak Orde Lama. Kini semua kerusakan yang ada pasti karena 32 tahun Orde Baru. Setelah perubahan tak kunjung membawa hasil yang memuaskan semua adalah karena Reformasi yang kebablasan atau bahkan Reformasi yang menyimpang dari tujuan reformasinya (menurut para rekan2 mahasiswa dan sebagian LSM).

Ibu

Robbighfirli, waliwalidayya, warhamhuma kama robbayani soghiro ; Ya Allah, ampunilah kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami ketika kami masih kecil. 2 hari terakhir ini saya sedang ingat terus kepada Ibu (almarhumah). Selalu muncul perasaan sedih, haru, perasaan berdosa dan kangen kepada Ibu. Dulu, setiap sedang dalam masalah, tanpa diberitahu oleh saya pun Ibu pasti menelpon ke kantor, menanyakan kabar dan bercerita tentang betapa kangennya Ibu pada anak-anaknya yang berada di kota lain. Selalu terbayang ketika sedemikian bangganya Ibu melihat kakak saya lulus kuliah, ketika melihat saya dilantik menjadi Perwira dan selalu terbayang juga raut wajah Ibu yang sedih ketika melihat anaknya kecelakaan, ketika melihat adik saya sakit atau bahkan ketika kami bersedih hanya karena kalah bermain bola.

Team Work

Image
2 minggu terakhir ini saya habiskan waktu dengan kerja yang luar biasa. Pekerjaan akhir tahun memang menuntut ekstra tenaga dan pikiran, evaluasi tahunan dan perencanaan tahun depan. Semua hampir sama dimana-mana, cuma ada satu yang mengusik pemikiran saya hari-hari ini. Team work, ya, kata-kata ini memang mudah diucapkan, tapi pada kenyataannya susah dilaksanakan.