Posts

Showing posts from 2016

Incredible story of Muslim restaurant owner in Washington who feeds the ...

Image

Masjid Ahok

Image
Dunia beragama dan berbangsa di Indonesia sedang diuji. Ini gara-gara kasus dugaan penistaan agama oleh Pak Ahok yang kemudian merembet kemana-mana sampai ke halal haramnya beli roti merk Sari Roti lengkap dengan dalil naqli dan dalil aqli nya...heheh..lucu tp nggegirisi... memprihatinkan!! Tidak lama kemudian persoalan berkembang lagi menjadi masjid. Ini gara-garanya dalam pembelaan Pak Ahok bilang sudah membangun masjid sebagai bukti bahwa beliau ndak menghina ummat Islam bahkan memajukannya. Terus, para pengheboh serta merta menentang masjid yang dibangun oleh orang kafir, lengkap dengan dalil dari Surat At Taubah ayat 107-110 tentang masjid yang didirikan oleh orang kafir (dalam terjemahan yang lain disebutkan orang munafiq; bukan orang kafir). ﴿وَالَّذِينَ اتَّخَذُواْ مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِن قَبْلُ وَلَيَحْلِفَنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلاَّ الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَـذِ

Toleransi Beragama yang diajarkan Umar Ibn Khattab RA

Image
Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar di dunia – Islam, Yahudi, dan Kristen -.  Karena latar belakang sejarah yang panjang, ratusan atau mungkin ribuan tahun, kota ini memiliki beberapa nama Jerusalem, al-Quds, Yerushaláyim, Aelia (Umar bin Khattab menyebut dengan nama ini dalam surat perjanjiannya), dll. Semua nama tersebut mencirikan karakter dan warisan yang beragam. Kota ini juga merupakan tempat tinggal beberapa nabi, seperti: dari Nabi Sulaiman dan Nabi Daud hingga Nabi Isa ‘alaihimussalam . Di masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau pun pernah menginjakkan kaki di tanah para nabi ini. Dalam suatu perjalanan dari Mekah menuju Yerusalem, kemudian dari Yerusalem menuju Sidratul Muntaha, perjalanan ini kita kenal dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Namun demikian, Yerusalem tidak pernah menjadi bagian dari negeri Islam di masa hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam , negeri penuh berkah tersebut baru masuk menjadi wilayah Islam pada

Karise Eden- Stay with me baby

Image

"Itulah akhlakmu, inilah akhlaq kami", Imam Ali Zainal Abidin

Ummat Islam pasti mengetahui tentang kejadian Karbala.  Pada kejadian tersebut, Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib atau cucu Rasulullah SAW dibunuh dalam pertempuran yang sangat tidak seimbang akibat fitnah dan kekacauan politik khalifah Islam saat itu yang dipimpin oleh Yazid bin Mu'awiyah.  Berbagai kisah cerita yang tersebar di kalangan ummat Islam pun berbeda-beda. Namun, yang patut dijadikan sebagai pelajaran adalah bahwa politik kekuasaan dapat mengaburkan nilai-nilai Islam yang sesungguhnya kecuali pada hati orang-orang terpilih yang mewarisi sifat lemah lembut Rasulullah saw.

Istighfar

Imam Ahmad bin Hambal Rahimakumullah (murid Imam Syafi'i) dan pendiri madzhab Hambali sebagai bagian dari madzhab 4 Ahlussunah wal Jama'ah dikenal juga sebagai Imam Hambali merupakan seorang yang sederhana, pandai dan tawadlu'. Di masa akhir hidup beliau bercerita,   "Satu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tahu kenapa ingin sekali menuju satu kota di Irak (kota dimaksud adalah Bashrah)" Padahal saat itu beliau tidak ada janji kepada seseorang dan tidak pula ada hajat atau keperluan yang harus dilaksanakan di kota tersebut.

Perjumpaan Ibn Rushdi dan Ibn Arabi

Disadur dari tulisan Idris Mas'udi di Islami.co Dalam sejarah pemikiran Islam (terutama bagian Barat, baca: Andalusia atau Spanyol), disiplin ilmu tasawuf dan filsafat memiliki hubungan yang cukup unik. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Mengingat di daerah tersebut pernah muncul dua tokoh besar yang memiliki kapasitas keilmuan dalam dua bidang ilmu tersebut. Ya, siapa yang tak mengenal sosok filsuf besar Ibnu Rushdi sebagai representasi dari ahli filsafat Islam. Dan Syeikhul Akbar Ibnu Arabi sebagai sufi agung bahkan konon terbesar dalam sepanjang sejarah di Andalusia. Pemikiran serta karya-karya dari kedua tokoh besar umat Islam ini dari dahulu telah menarik perhatian para sarjana dan akademisi. Baik sarjana muslim sendiri maupun sarjana-sarjana Barat. Meskipun demikian, masih cukup jarang menemukan tulisan khusus yang membahas sejarah perjumpaan sekaligus “perdebatan” dua tokoh besar ini.

Traveling Soldier

Image

Dixie Chicks - Not Ready To Make Nice

Image

Indonesia Pusaka - Olivia Lin Guzheng

Image

Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial

Image
KH. Ahmad Mustofa Bisri pernah mempopulerkan istilah saleh ritual dan saleh sosial. Yang pertama merujuk pada ibadah yang dilakukan dalam konteks memenuhi haqqullah dan hablum minallah seperti shalat, puasa, haji dan ritual lainnya. Sementara itu, istilah saleh sosial merujuk pada berbagai macam aktivitas dalam rangka memenuhi haqul adami dan menjaga hablum minan nas. Banyak yang saleh secara ritual, namun tidak saleh secara sosial; begitupula sebaliknya. Gus Mus tentu tidak bermaksud membenturkan kedua jenis kesalehan ini, karena sesungguhnya Islam mengajarkan keduanya. Bahkan lebih hebat lagi; dalam ritual sesungguhnya juga ada aspek sosial. Misalnya shalat berjamaah, pembayaran zakat, ataupun ibadah puasa, juga merangkum dimensi ritual dan sosial sekaligus. Jadi, jelas bahwa yang terbaik itu adalah kesalehan total, bukan salah satunya atau malah tidak dua-duanya. Kalau tidak menjalankan keduanya, itu namanya kesalahan, bukan kesalehan. Tapi jangan lupa,

Bagaimana Memahami Konteks Hadits Memepet Orang Kafir di Jalan?

Mengaji lanjutan bersama Gus Nadirsyah Hosen   Abu Hurairah bergabung bersama Rasulullah di Madinah tahun ketujuh hijriah dan hanya bersama Rasul dalam periode sekitar 3 tahun sebelum wafatnya Rasulullah. Dalam periode yang relatif singkat tersebut, Abu Hurairah, menurut catatan Imam Dzahabi, telah meriwayatkan 5.374 hadits. Sejumlah pihak membandingkannya dengan Siti Aisyah (2.210 hadits), Sayyidina Umar (537 hadits) dan Sayyidina Abu Bakar Ashiddiq (132 hadits). Sudah banyak bahasan masalah ini sejak dahulu kala sampai Imam Bukhari pun meriwayatkan pembelaan dan alasan Abu Hurairah sendiri mengapa ia banyak sekali meriwayatkan Hadits dalam waktu singkat. Ada apa dengan Abu Hurairah? Saya menerima pembelaan dan alasan Abu Hurairah tersebut. Dan kita bersyukur ada Abu Hurairah yang meriwayatkan banyak Hadits tentang Rasul. Fokus saya bukan pada jumlah Hadits yang beliau riwayatkan, tapi pada konteks 3 tahun terakhir hidup Rasulullah. Tentu saja ini menunjukkan ribuan H

Tanah Air - Angklung Hamburg Orchestra ft. Gita & Paulus

Image

Bung Karno: Apa Sebab Turki Memisah Agama dari Negara?

Saya menampilkan ulang tulisan yang dimuat di Islami.co karena menurut saya penting dan sangat menarik untuk dipelajari oleh generasi muda Islam zaman sekarang khususnya di Indonesia Kita datang dari Timur Kita berjalan menuju ke Barat. ~ Zia Keuk Alp Artikel saya yang sekarang ini haruslah dianggap oleh pembaca sebagai bahan-pertimbangan sahaja ditentang soal baik-buruknya, benar­-salahnya, agama dipisahkan dari negara. Dalam “Panji Islam” no. 13, bagian ke-III dari saya punya uraian tentang “Memudakan Pengertian Islam”, saya telah ajak pembaca-pembaca meninjau sebentar ke negeri Turki itu. Sesudah P.I. no. 13 itu melayang kekalangan publik, maka saya dari sana-sini, antaranya dari seorang sahabat karib di kota Jakarta, saya mendapat permintaan akan menulis lebih banyak tentang soal agama dan negara di negeri Turki itu dan tulisan saya yang sekarang ini haruslah dianggap sebagai memenuhi permintaan-permintaan itu. Sudah barang tentu saya punya sumbangan bahan ini hany

Tidak Cukup Memahami Islam Sebagai Doktrin

Kembali saya tampilkan ulasan singkat khas Gus Nadir : Saat saya menjelaskan proses panjang sejarah kodifikasi al-Qur’an, sejumlah pihak banyak yang kaget. Mereka tahunya hanya produk akhir berupa mushaf al-Qur’an yang sekarang kita pegang. Mereka tidak menyangka bahwa tanda baca, pembagian 30 juz, bahkan ilustrasi di pinggiran mushaf itu tidak ada di jaman Nabi Muhammad SAW. Begitu juga ketika saya menjelaskan perbedaan tanda berhenti di sebuah potongan ayat akan melahirkan perbedaan pandangan ulama, sebagian menuduh saya mengada-ngada bahkan ada yang menyebut saya professor tolol atau kiai sesat. Saya terpaksa mencantumkan teks asli dari berbagai kitab tafsir klasik kepada mereka untuk membuktikan bahwa perdebatan itu sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. Sejarah perdebatan dan perkembangan pemikiran keislaman dari mulai di jaman Nabi, sahabat, khilafah, sampai sekarang amat menarik untuk ditelusuri.

Puisi Islam

Oleh : KH. Mustofa Bisri Islam agamaku nomor satu di dunia Islam benderaku berkibar di mana-mana Islam tempat ibadahku mewah bagai istana Islam tempat sekolahku tak kalah dengan yang lainnya Islam sorbanku Islam sajadahku Islam kitabku Islam podiumku Kelas eksklusif yang mengubah cara dunia memandangku Tempat aku menusuk kanan kiri

Apakah Semua Orang Bisa Memahami al-Qur’an dan Hadist?

Kembali sy muat ulasan Gus Nadirsyah Hosen.  Kali ini tentang fatwa kembali kepada Qur'an dan Hadits yang sering kita dengar sekarang dari anak muda Indonesia yang sedang semangat-semangatnya belajar agama. Gerakan salafi itu ciri utamanya dua: puritan dan egalitarian. Selain membersihkan ritual keislaman dari berbagai unsur tambahan yg tidak ada di masa Nabi, kaum salafi juga menggelorakan semangat persamaan bahwa siapapun bisa memahami al-Qur’an dan Hadis tanpa melalui ulama sebagai perantaranya. Gerakan ini semula disebut sebagai pembaharuan, karena bermaksud meruntuhkan tembok tradisi dan ritual keulamaan yang sangat njelim et dan hirarkis. Bagi mereka, al-Qur’an diturunkan untuk semua umat manusia, bukan hanya untuk para ulama. Hum rijal, wa nahnu rijal. Para ulama dan kaum awam itu sama-sama punya hak yang sama untuk memahami perintah Allah dan Rasul. Bahkan menurut mereka kalau umat membaca langsung teks al-Qur’an dan Hadis, maka akan ditemukan beragam praktek yang tida

Berpikir Tertib Ala Pesantren Dengan Memahami Perbedaan Fatwa dan Ijtihad Para Ulama dan Imam Mujtahid

Tulisan ini merupakan hasil rangkuman dari tulisan-tulisan Gus Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PC Istimewa NU Australia-New Zealand.  Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat serta membawa kepada kebaikan umat agar menjadi umat Islam yang dewasa, tidak mudah curiga, tidak mudah tersinggung dan ngamuk bila ada yang berbeda pendapat khususnya dalam masalah syari'ah. Mengkaji pendapat ulama dalam mazhab itu membuat kita mengerti cara berpikir yang tertib dan sistematis. Tidak serampangan asal comot opini atau fatwa ulama. Para Kiai di pesantren terlatih untuk mengikuti cara berpikir yang ilmiah ini –tidak sebagaimana cibiran kalangan tertentu seolah para Kiai itu kuno, kolot, dan tidak ngilmiah. Kitab Fathul Mu’in dengan hasyiah-nya I’anatut Thalibin, sebuah kitab mazhab Syafi’i yang banyak dipelajari dan dipedomani di pesantren-pesantren membicarakan bagaimana seharusnya bermazhab. Dalam kitab itu disebutkan bahwa dalam bermazhab (demikian juga dalam memberikan fatwa dan memutusk